Monday, March 27, 2017

0818597166 RUSTAMADJI PELUKIS OTODIDAK DARI KLATEN

RUSTAMADJI PELUKIS OTODIDAK DARI KLATEN

Rustamadji lahir di Klaten, Jawa Tengah pada 19 Januari 1921. Ia memulai karier melukis sejak tahun 1938 dengan belajar melukis sendiri. Ia pernah tinggal di Malang, Jawa Timur pada masa pergerakan dari tahun 1942 hingga 1947. Dan kemudian ditahun 1948 hingga 1955 ia bermukim di Yogyakarta dan bergabung dalam sebuah sanggar Pelukis Rakyat dengan teman-teman pelukis lainnya, yaitu Soedjojono, Soedarso, Batara Lubis, Hendra Gunawan dan lainnya. Pada tahun 1952 mereka mengadakan pameran lukisan keliling Indonesia dengan disponsori oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Pada tahun 1956 ia memboyong keluarganya pindah ke Jakarta, hingga tahun 1968 Rustamadji dan keluarganya balik lagi Jawa Tengah, tepatnya ke Klaten tempat kelahirannya dan berkarya dikampungnya sendiri. Selain melukis, Rustamadji juga mahir membuat patung. Ia juga seorang penulis yang berbakat, salah satu tulisannya yang komprehensif pernah diterbitkan oleh Yayasan Seni Rupa Rustamadji pada saat yang sama diadakan " Pameran Lukisan 80 Tahun Rustamadji " yang diselenggarakan di Klaten, pada Januari 2001.

Salah satu karyanya yang berjudul POHON NANGKA, telah dikoleksi oleh Preisden RI yang pertama, Ir. Soekarno yang tercantum dalam buku Seni Lukis Indonesia koleksi Bung Karno pada penerbitan pertama edisi II. Lukisannya yang lain juga dikoleksi oleh Adam Malik, Joop Ave, Yacob Utama serta banyak kolektor besar lainnya. Karya patung yang pernah dibuatnya yaitu patung Hamengku Buwono IX yang dibuat dari bahan batu gunung, yang berukuran 0,75 x 120 cm yang diserahkan kepada Museum Sono Budoyo Yogyakarta. Ada juga sebuah patung dada Direktorat Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian ditempatkan pada musium Seni rupa Fatahillah Jakarta.

Bersama reken-rekan pematung lainnya, ia pernah menggarap karya monumental TUGU MUDA yang dikerjakan pada tahun 1953 di Semarang serta mengerjakan bass relief dan patung di Museum Corp Polisi Militer di Jakarta tahun 1954. Dan pada tahu 1958 ia mengerjakan patung WAGE RUDOLF SUPRATMAN dengan bahan batu hingga saat ini masih terpasang dihalaman Sekolah Musik Indonesia di Yogyakarta. Patung ERLANGGA dibuat tahun 1962 dengan bahan perunggu yang hingga kini masih berdiri megah dihalaman dalam Hotel Indonesia.


Dengan semangat dan tenaga yang tersisa dihari tuanya Rustamadji senantiasa berkarya serta terus melukis tanpa tersirat sedikitpun dibenaknya nuntuk berpameran kembali. Satu persatu karya-karya yang dihasilkan dinikmati sendiri yang kemudian disimpan hingga mencapai 50 buah lukisan yang dibuat dengan bahan cat minyak diatas kanvas dalam berbagai ukuran. Selama hampir 23 tahun sejak tahun 1958 hingga 1981, Rustamadji seolah-olah hidup terasing dari barisan parade seni rupa Indonesia yang perkembangannya begitu pesat pada masa itu. Baru pada bulan Agustus 1981 muncul sebuah gagasan untuk mengadakan pameran tunggalnya yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM).

Maret 2001 Jagat seni rupa Indonesia kehilangan seorang pelukis seniornya, Rustamadji. Almarhum meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah dirawat selama empat hari di Rumah Sakit Islam Klaten karena penyakit gula dan ginjal yang dideritanya.

Dibawah ini kita dapat menikmati karya-karya beliau yang penuh dengan keelokan bumi Nusantara, karena lukisan-lukisannya berlatar belakang kehidupan dan alam lingkungan yang dituangkan kedalam kanvasn.



























































































DQ Art Gallery menerima pesanan art painting :
Semua aliran lukisan

Email : danieldq2016@gmail.com


SMS/WA :0818597166




bit.ly/2painting


No comments:

Post a Comment