Thursday, March 30, 2017

0818597166 IAN BERRY SENIMAN DENIM ASAL INGGRIS

IAN BERRY SENIMAN DENIM ASAL INGGRIS

Ian Berry yang akrab dipanggil Denimu lahir disebuah kota kecil di Inggris. Semasa remaja ia tergolong anak kebanyakan yang biasa saja. Hanya bakat seni yang dimilikinya yang memampukan ia melihat sesuatu lebih dari orang lain. Ia dikenal sebagai seniman denim, oleh sebab ia menciptakan karya lukis bukan dengan material cat on canvas, melainkan denim on canvas.

Asal mula ia mendapat inspirasi dari denim sebenarnya hanya suatu hal yang sepele saja. Yakni saat ia selesai sekolah dan ingin melanjutkan kuliahnya ke London. Kamar tidurnya dibersihkan oleh ibunya karena akan diganti dengan perabotan yang baru. Dan semua pakaiannya dikeluarkan tanpa kecuali koleksi denimnya dari masa sekolah dulu, menumpuk dengan berbagai gradasi warna dan model yang sudah ketinggalan jaman, namun sayang untuk dibuang. Kemudian timbul niatnya untuk membuat sesuatu dari bahan denim menjadi sebuah karya seni.

Sambil kuliah ia bereksperimen dengan denim, ia menciptakan karya seni semata-mata menggunakan denim-denim bekas celana jeans, jaket dan pakaian denim lainnya. Karya yang pertama dibuatnya ialah para Celeb yang gambarnya senantiasa menjadi icon dimana-mana, yakni James Dean dan Marilyn Monroo dan menyusul karya-karya urbanscape dan karya karya unik lainnya seperti perkotaan, pedesaan serta banyak hal yang menjadi inspirasi karyanya.

Setelah tamat kuliah, ia bekerja di TMW sebagai art director. Sementara dalam menyelesaikan karyanya ia membutuhkan konsentrasi yang tinggi, sebab banyak hal rumit yang harus dikerjakan sebelum membentuk karyanya. Pemotongan kain, jahitan dan pengeleman berbagai nuansa denim untuk memberikan kontras serta bayangan. Bahkan untuk sepotong warna kadang ia membutuhkan waktu beberapa jam untuk mendapatkan warna yang sesuai. 

Karena itu ia kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus kerja penuh waktu dalam menciptakan karyanya. Sebab ditempat kerja ia kerap kali dipindahkan sehingga sering mengganggu konsentrasi nya dalam berkarya. Dari London ia dipindahkan ke Autralia dan kemudian dipindahkan lagi ke Swedia, namun disini ia lebih bersemangat, karena di Swedia ia melihat peluang bisnis untuk karya seninya terbuka lebar, setelah ia tampil dalam pameran tunggalnya disebuah Galery disana yang diliput oleh berbagai media televisi. 

Pesananpun semakin banyak berdatangan dari galery-galery di Eropa yang berminat pada karyanya, juga dari Portugal, Galery Calheta Maderia serta Amerika Serikat, dari New Orleans, Miami, Faimont serta dari umum dan perusahaan. Sekarang Ian Berry sudah memiliki Galery sendiri di London, Catto Galery yang  juga berfungsi sebagai bengkel kerjanya. Namun sayang sekali galery tersebut sering kehabisan stock lukisan, sehingga sering kali orang yang datang kesana tidak bisa melihat karyanya.

Namun dibawah ini kita masih bisa menikmati karya-karyanya walaupun hanya sebatas foto-fotonya saja.
















































DQ Art Gallery menerima pesanan art painting :
Semua aliran lukisan

Email : danieldq2016@gmail.com


SMS/WA :0818597166




bit.ly/2painting





Monday, March 27, 2017

0818597166 RUSTAMADJI PELUKIS OTODIDAK DARI KLATEN

RUSTAMADJI PELUKIS OTODIDAK DARI KLATEN

Rustamadji lahir di Klaten, Jawa Tengah pada 19 Januari 1921. Ia memulai karier melukis sejak tahun 1938 dengan belajar melukis sendiri. Ia pernah tinggal di Malang, Jawa Timur pada masa pergerakan dari tahun 1942 hingga 1947. Dan kemudian ditahun 1948 hingga 1955 ia bermukim di Yogyakarta dan bergabung dalam sebuah sanggar Pelukis Rakyat dengan teman-teman pelukis lainnya, yaitu Soedjojono, Soedarso, Batara Lubis, Hendra Gunawan dan lainnya. Pada tahun 1952 mereka mengadakan pameran lukisan keliling Indonesia dengan disponsori oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Pada tahun 1956 ia memboyong keluarganya pindah ke Jakarta, hingga tahun 1968 Rustamadji dan keluarganya balik lagi Jawa Tengah, tepatnya ke Klaten tempat kelahirannya dan berkarya dikampungnya sendiri. Selain melukis, Rustamadji juga mahir membuat patung. Ia juga seorang penulis yang berbakat, salah satu tulisannya yang komprehensif pernah diterbitkan oleh Yayasan Seni Rupa Rustamadji pada saat yang sama diadakan " Pameran Lukisan 80 Tahun Rustamadji " yang diselenggarakan di Klaten, pada Januari 2001.

Salah satu karyanya yang berjudul POHON NANGKA, telah dikoleksi oleh Preisden RI yang pertama, Ir. Soekarno yang tercantum dalam buku Seni Lukis Indonesia koleksi Bung Karno pada penerbitan pertama edisi II. Lukisannya yang lain juga dikoleksi oleh Adam Malik, Joop Ave, Yacob Utama serta banyak kolektor besar lainnya. Karya patung yang pernah dibuatnya yaitu patung Hamengku Buwono IX yang dibuat dari bahan batu gunung, yang berukuran 0,75 x 120 cm yang diserahkan kepada Museum Sono Budoyo Yogyakarta. Ada juga sebuah patung dada Direktorat Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian ditempatkan pada musium Seni rupa Fatahillah Jakarta.

Bersama reken-rekan pematung lainnya, ia pernah menggarap karya monumental TUGU MUDA yang dikerjakan pada tahun 1953 di Semarang serta mengerjakan bass relief dan patung di Museum Corp Polisi Militer di Jakarta tahun 1954. Dan pada tahu 1958 ia mengerjakan patung WAGE RUDOLF SUPRATMAN dengan bahan batu hingga saat ini masih terpasang dihalaman Sekolah Musik Indonesia di Yogyakarta. Patung ERLANGGA dibuat tahun 1962 dengan bahan perunggu yang hingga kini masih berdiri megah dihalaman dalam Hotel Indonesia.


Dengan semangat dan tenaga yang tersisa dihari tuanya Rustamadji senantiasa berkarya serta terus melukis tanpa tersirat sedikitpun dibenaknya nuntuk berpameran kembali. Satu persatu karya-karya yang dihasilkan dinikmati sendiri yang kemudian disimpan hingga mencapai 50 buah lukisan yang dibuat dengan bahan cat minyak diatas kanvas dalam berbagai ukuran. Selama hampir 23 tahun sejak tahun 1958 hingga 1981, Rustamadji seolah-olah hidup terasing dari barisan parade seni rupa Indonesia yang perkembangannya begitu pesat pada masa itu. Baru pada bulan Agustus 1981 muncul sebuah gagasan untuk mengadakan pameran tunggalnya yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM).

Maret 2001 Jagat seni rupa Indonesia kehilangan seorang pelukis seniornya, Rustamadji. Almarhum meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah dirawat selama empat hari di Rumah Sakit Islam Klaten karena penyakit gula dan ginjal yang dideritanya.

Dibawah ini kita dapat menikmati karya-karya beliau yang penuh dengan keelokan bumi Nusantara, karena lukisan-lukisannya berlatar belakang kehidupan dan alam lingkungan yang dituangkan kedalam kanvasn.



























































































DQ Art Gallery menerima pesanan art painting :
Semua aliran lukisan

Email : danieldq2016@gmail.com


SMS/WA :0818597166




bit.ly/2painting