MERCUSUAR
OIL ON CANVAS
50 X 70 CM
PELUKIS : DANIEL DE QUELYU
PHONE/WA : 0818597166
==========================
Lukisan ini aku buat untuk mengenang kakak perempuanku, kakak sulung kami yang sudah almarhumah setahun yang lalu. Kenangan masa kecil yang indah bersamanya masih melekat kuat dalam ingatanku.
Saat itu ditahun 1965, aku masih sekolah TK, sedang kakakku sudah bekerja sebagai perawat diRS Timah dikota tempat kami tinggal.
Kenangan yang tidak pernah aku lupakan yaitu saat kakakku bersama teman2nya mengadakan tour kekota Muntok, berjarak 140 km dari Pangkal Pinang.
Rombongan tournya hanya berjumlah tujuh orang, termasuk aku peserta paling ganteng dan juga imut. Mobil yang kami tumpangi yaitu minibus milik perusahaan Timah. Sepanjang perjalanan aku tertidur dipangkuan kakakku dan dibangunkan saat hendak makan siang di tempat persinggahan yang bernama Kelapa.
Di Muntok kami mengunjungi Wisma tempat pengasingan Presiden Soekarno di Gunung Menumbing, dan disana ada mobil Ford BN 10 yang dulu digunakan oleh Sang Ploklamator masih terawat apik, namun entah mengapa aku begitu takut untuk mendekat, mobil sedan besar berwarna hitam mengkilap itu, tampak begitu sangar dimataku.
Setelah itu kami mengunjungi Mercusuar yang terletak di Tanjung Kalian dekat pelabuhan. Terus terang aku terpukau dengan bangunan menara yang tingginya serasa menyentuh awan. Mercusuar yang belakangan aku tau ceritanya dari mbah Google setinggi 65 mt itu buatan Belanda namun ber-arsitektur Inggris. Dibangun pada tahun 1862 untuk memandu kapal2 yang keluar dan masuk Selat Bangka.
Saat menuju pulang, kami melewati sederetan rumah rumah bergaya kolonial Belanda bercat putih yg menurut kakakku disalah satu rumah gedong itu, ia menghabiskan masa kecilnya saat papa masih bertugas di Muntok. Dan kala melewati Kerkhof, kuburan Belanda, kakak juga memberitahuku bahwa abang kami yang no empat dimakamkan disana, meninggal saat masih bayi.
Hari sudah larut ketika kakak membangunkanku untuk turun dari minibus tersebut, yang berhenti tepat didepan jalan kecil berbatu merah menuju rumah kami.
Makasih ya dek sudah menemani kakak seharian, kamu pasti capek sekali yaa, ujar kakak sambil menggandeng erat tangan kecilku. Aku hanya diam karena masih mengantuk dan purnama bulat sempurna diatas sana menerangi langkah kaki kami dari gelapnya malam.
_____________
MERCUSUAR
Oil on canvas.
No comments:
Post a Comment