Dijual lukisan PECINAN PANGKAL PINANG
Oleh Daniel de Quelyu
HP / WA: 0818597166
PECINAN PANGKAL PINANG
Minyak di atas kanvas
115 x 160 cm
Awal tahun 70an masih belum banyak orang yang memiliki freezer dirumah, karena memang hanya digunakan untuk membekukan daging, ikan dan bahan makanan lainnya. Namun freezer dirumah kami hanya difungsikan untuk pembuatan es batu dan es mambo atau yang lebih populer dengan sebutan masa itu es GANEFO yang dikemas dalam kantong plastik kecil berwarna warni sesuai rasa dan aroma yang ditempatkan pada termos es untuk dititipkan ke warung- warung sekitaran kampung.
Pada waktu aku duduk dikelas empat esde aku dan seorang temanku mencoba berjualan es ganefo keliling untuk mengisi waktu liburan sekolah. Awalnya coba-coba malah jadi ketagihan dan menjadi kewajiban setiap pulang sekolah karena kami mendapat upah dari hasil penjualan.
Setiap rupiah yang didapat kami tabung dalam kaleng susu bekas dan uangnya kami pergunakan untuk kebutuhan sendiri. Baik untuk keperluan sekolah ataupun keperluan untuk membeli mainan.
Sasaran dan pasar penjualanpun tidak hanya seputaran sekolah atau pasar dikampung sebelah, namun lebih jauh bahkan dikota yang ramai, tak luput juga diterminal dan diberbagai keramaian yang ada. Namun yang menjadi favorit tempat nongkrong kami yaitu pedagang obat kaki lima yang ramai, yang berlokasi didepan bioskop Banteng yang ber-arsitektur Tiongkok dan yang sudah ditetapkan menjadi salah satu cagar budaya, namun tetap saja diruntuhkan untuk membangun mall.
Selain itu tempat nongkrong kami yang lain yaitu daerah pecinan kampung MELINTANG, disana diantara bangunan rumah penduduk dan pergudangan ada sebuah lapangan yang seukuran lapangan basket, kalau siang hari digunakan untuk parkir truk menurunkan dan memuat barang. Namun kalau sore hari dipergunakan anak-anak remaja dan pemuda untuk beraktifitas, bermain basket, sepak bola mini, sabung ayam bahkan kadang berubah menjadi arena latihan dan adu tinju yang tentunya sangat ramai karena diselingi dengan judi taruhan kecil- kecilan.
Aku dan temanku selalu duduk bersandar pada tembok bangunan bersama pedagang mian / mie, penjaja empek-empek dan banyak lagi, bahkan pedagang jeruk bali, atau rambutan kalau lagi musimnya.
Dagangan kamipun selalu habis diserbu penonton usai permainan, para pedagang dan penonton sama-sama senang. Dan seiring mentari yang mulai condong kebarat, aku dan temankupun beranjak pulang, kami berjalan sambil berbincang tentang permainan yang barusan kami tonton. Walau penat namun kami selalu gembira menanti hari pulang sekolah untuk berjualan es GANEFO kembali ....
Salam rindu buat sahabat masa kecilku,
AHAN di Pangkal Pinang.
No comments:
Post a Comment